nusakini.com-Semarang-Siti Haryati (70) tampak terharu ketika menerima penghargaan sebagai Perempuan Berjasa dan Berprestasi oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju, Kamis (21/4/2022). Penghargaan tersebut diserahkan Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo, didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, saat Puncak Peringatan Hari Kartini ke-144, di Pendapa Kabupaten Magelang.

Dia tak menyangka di usianya yang sudah lanjut justru mendapat apresiasi, atas kepeduliannya terhadap pendidikan di wilayahnya.

Betapa tidak, dia sudah mengabdikan diri menjadi guru PAUD (Pendidikan Anak Usia.Dini) sejak 1983, atau sudah 39 tahun. Bahkan, Siti Haryati tak memperhitungkan honor yang diperolehnya selama mengajar.

“Saya nggak menyangka. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas anugerah Allah, dan atas pendampingan panjenengan-panjenengan yang mengantarkan saya menerima penghargaan ini,” ujarnya, ditemui seusai acara.

Siti Haryati merupakan satu dari 35 orang perempuan Jawa Tengah yang menerima penghargaan, dalam acara yang disiarkan berbarengan dengan Puncak Peringatan Hari Kartini Nasional secara daring. Selain dia, banyak pula kiprah dari para perempuan Jateng. Tak hanya di bidang pendidikan, tapi juga kesehatan, sosial budaya, lingkungan hidup, dan pertanian.

Ibu Negara sekaligus Penasihat OASE Iriana Joko Widodo, yang hadir secara virtual menyampaikan, sebanyak 514 orang perempuan Indonesia mendapat penghargaan dari OASE. Penghargaan itu menunjukkan perempuan Indonesia bisa berjasa, berprestasi, dan berkontribusi pada masyarakat sekitarnya.

“Tetap semangat. Baik yang muda, yang tua, tanpa halangan untuk berprestasi. Hari Kartini kali ini mengusung era kebangkitan perempuan Indonesia melawan pandemi untuk pemulihan ekonomi, sehingga bisa mewujudkan Indonesia maju seperti yang dicita-citakan bersama,” ujarnya.

Ketua TP PKK Jateng Atikoh Ganjar Pranowo menyambut baik arahan dari Ibu Negara, yang mendorong Kartini masa kini bisa terlibat dalam penanganan Covid-19, dan sekarang berkontribusi dalam kebangkitan ekonomi, sosial, budaya, dan masyarakat secara keseluruhan.

Dia juga mengapresiasi penghargaan yang diberikan kepada 35 orang perempuan Jateng, yang berkontribusi dalam berbagai bidang. Ada yang berjasa dalam bidang kesehatan, khususnya penurunan angka kematian ibu (AKI), pencegahan tuberculosis, pencegahan dan penanganan Covid-19. Selain itu juga pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KdRT), pendamping trauma healing korban trafficking, menyelesaikan masalah lingkungan.

Di bidang pendidikan, imbuh Atikoh, ada yang berjasa menjadi pendidik di PAUD, duta literasi, pendampingan untuk aksara. Termasuk, dalam pendampingan ekonomi. Jadi, mereka bergerak dari aspek fisik, mental, kemasyarakatan, dan ekonomi.

“Selamat Hari Kartini untuk perempuan Jateng. Semoga menjadi perempuan yang strong, bisa berkontribusi untuk masyarakat, bahu membahu gotong royong agar bisa bangkit dari pandemi Covid-19. Tetap semangat,” katanya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan apresiasi kepada seluruh perempuan penerima penghargaan, yang telah peduli di berbagai bidang, baik anak-anak, lingkungan, pengelolaan sampah, dan lainnya.

Diakui, pandemi Covid-19 mulai membaik, meski belum pada kondisi baik-baik saja. Menurut Ganjar, ini merupakan momentum untuk para ibu dan masyarakat bisa eksis lagi, mengisi kegiatan dengan hal positif. Manfaatkan waktu dengan kegiatan produktif. Sehingga perekonomian masyarakat dapat bangkit, dan menurunkan kemiskinan.

“Tapi, saya nderek titip, pandemi kemarin banyak yang kawin muda. Tolong kandhanono, kon sekolah sing dhuwur, mengko bakal manfaat. Yen ana anak wedhok enom, aja kon kawin sik. Karena kalau sudah kawin, fisik tidak siap, mental juga tidak siap, akan menimbulkan masalah keluarga,” bebernya.

Tak hanya pencegahan pernikahan usia anak, Ganjar juga meminta para wanita terus menggerakkan 5NG, Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng. Menjaga kandungan ibu hamil, memperhatikan asupan gizi, hingga nantinya pemberian ASI eksklusif. Dengan begitu akan menghasilkan generasi bibit unggul.

“Yang kurang-kurang itu kita bantu. Buat sesuatu yang bisa dikerahkan untuk itu. Selamat, mudah-mudahan menjadi pendorong untuk bisa berkontribusi, dengan kekuatan kita, gotong royong,” tandasnya. (rls)